Kumpulan informasi dan permasalahan serta solusi sepeda motor


Selasa, 16 Desember 2008

BEDA KARBU FLAT DAN BIASA

| Selasa, 16 Desember 2008
Assalamualaikum Wr.Br...Langsung aja, aku punya Suzuki Shogun 2001 yang ingin dikonsultasikan.
1.Apa yang membedakan antara karburator flat dengan karburator standar?

3. Apakah dengan menggunakan karburator flat bisa maksimalkan kompresi juga menghasilkan tenaga besar?

4. Untuk maksimalkan kompresi ruang bakar apakah permukaan silinder head harus dipapas? kalau benar berapa banyak papasannya?

5. Gimana kalau piston di ganti atau dicoak supayamenghasilkan turbulensi dan kecepatan?

Aditya Gilang, Bandar Lampung


1. Karburator model flat adalah alat penyuplai gas bakar yang punya skep berbentukdatar, bukan bulat (piston) seperti skep karburator pada umumnya. Tentu saja model karbu seperti ini lebih disukai lantaran campuran udara dan bahan bakar lebih cepat terisap dibanding model bulat. Apalagi jika alat ini didukung piranti tambahan macam pompa injektor dan pilot air jet yang bisa disetel. Suplainya bukan cuma tepattapi juga empurna pengabutannya.
Kelebihan karbu ini moncong yang menuju intake langsung kebawah (tidak ke belakang). Sehingga tidak perlu intake panjang gas bakar cepat sampai ruang bakar.

2. Ya tidak ada dampak buruknyadong kalau memang setingan yang dilakukan sudah pas. Tapi, kalau tidak pas biasanya motor sulir hidup, nembak-nembak (gejala kekurangan bensin) atau suka timbul gejala ngok diputaran bawah ke tengah atau diatas (tanda kelebihan bensin).

3. Pasti dong. Apalagi kalau melihat kelebihan spek yang dimiliki karbu model flat dibanding biasa.

4. Biasanya seh seperti itu. Tapi, ada juga lohmekanik yang melakukan perubahan atau memaksimalkan volume ruang bakar dengan cara tidak main papas silinder head. Seperti menipiskan paking head atau melepas ring busi agar elektrodanya bisa lebih maju lagi. Dengan demikian ruang bakar jadi sempit dan kompresi naik. Tapi, kalau ingin melakukan pemapasan daging head baiknya seh jangan lebih dari 0,5 mm. Jika lebih resikonya klep bisa nyundul kepala seher.

5. Kalau kepala piston diganti type high comprestion untuk mendapatkan turbulensi yang baik sih oke. Namun harus atur ulang lubang dudukan payung klep dikepala seherdan dibibir kubah dome. Tapi, kalau bentuk kepala piston dicoak yang terjadi bukan cumapenurunan kompresi, namun juga menurunkan kualitas kekuatan piston., Ayo pilih mana?


MOTORPLUS nO:460/VIII 22 DES 2007




Related Posts